Batu bara tetap menjadi salah satu komoditas yang paling diminati di seluruh dunia. Permintaan terhadapnya di berbagai sektor industri masih sangat signifikan. Berikut ini adalah 10 negara yang merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia. Berdasarkan laporan dari Agen Energi Internasional (IEA), sektor batu bara global telah mengalami perubahan yang berkelanjutan dalam konteks yang lebih luas selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, baik pasokan maupun permintaan batubara mencapai rekor tertinggi, dengan permintaan mencapai 8 miliar ton. Diperkirakan bahwa permintaan batu bara akan tetap tinggi sepanjang tahun 2024. Menurut data dari Expert Market Research, nilai pasar pertambangan batu bara global diprediksi akan meningkat dari US$648,04 miliar pada tahun 2023 menjadi US$795,76 miliar pada tahun 2032. Berdasarkan laporan Reuters, Indonesia telah menjadi pengekspor batu bara terbesar di dunia, dengan total ekspor mencapai 505,4 juta ton pada tahun 2023, meningkat sebesar 54 juta ton atau 12% dibandingkan tahun 2022. Walaupun Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar, China tetap menjadi produsen batu bara terbesar di dunia. Menurut Global Data, produksi batu bara di China meningkat sebesar 2,5% menjadi 3.942 juta ton pada tahun 2021. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah daftar 10 negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. Indonesia: 516.740 ribu ton pendek Australia: 401.298 ribu ton pendek Rusia: 242.607 ribu ton pendek Amerika Serikat: 85.955 ribu ton pendek Afrika Selatan: 83.102 ribu ton pendek Kolombia: 62.334 ribu ton pendek Kazakhstan: 41.106 ribu ton pendek Kanada: 31.825 ribu ton pendek Mongolia: 21.459 ribu ton pendek Belanda: 17.646 ribu ton pendek Satuan yang digunakan dalam penghitungan di atas adalah ton pendek atau short ton (S/T). Di Amerika Serikat, 1 ton pendek setara dengan 2.000 pound atau sekitar 907 kg.