Nabire: Dalam rangka memperingati Hari Bakti PUPR yang ke-79, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Tengah, bersama dengan Balai Bina Marga dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Papua Tengah. Komitmen untuk menjadikan provinsi baru ini sebagai daerah yang maju mulai diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur yang merata. Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Papua Tengah, Bernard Sitorus, mengungkapkan bahwa kolaborasi antara berbagai instansi akan diperkuat untuk mempercepat pembangunan di provinsi ini. Ia menambahkan bahwa fokus pembangunan jalan dan perumahan pada tahun 2025 akan diarahkan ke daerah pegunungan, seperti Kabupaten Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya. “Jalan akan kami bangun dan perumahan juga akan dikembangkan melalui anggaran dari Pemerintah,” kata Bernard kepada wartawan di Nabire. Bernard menjelaskan bahwa saat ini Dinas PUPR masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur di pusat pemerintahan Papua Tengah, pembukaan akses jalan baru, serta peningkatan jalan di dalam Kota Nabire. Selain itu, pembangunan juga akan diperluas ke kabupaten lain seperti Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya. Namun, pelaksanaan proyek tahun ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk aksi pemalangan. Meskipun demikian, pihaknya telah berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga pembangunan dapat dilanjutkan sejak bulan Oktober lalu. “Progres realisasi pembangunan di daerah pedalaman telah mencapai 50–60 persen. Kami optimis target dapat tercapai tahun ini, asalkan tidak ada kendala lebih lanjut,” tambah Bernard. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Papua Tengah, Wijayanto, menegaskan komitmennya untuk mengatasi keterisolasian wilayah di pegunungan Papua Tengah. Beberapa kabupaten, termasuk Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya, menjadi fokus utama dalam pembangunan jalan baru. "Kami berupaya membangun jalan yang dapat menghubungkan daerah-daerah terisolasi, terutama pada jalur-jalur seperti Waghete-Timika, Enarotali-Sugapa, dan Legari-Wapoga. Akses dari Distrik Wanggar juga telah terhubung hingga ke batas Provinsi Papua Barat," ungkap Wijayanto. Dalam rangka memperingati Hari Bakti PUPR, Dinas PUPR dan instansi terkait berharap agar percepatan pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah serta kesejahteraan masyarakat Papua Tengah. Dengan terbukanya akses jalan, diharapkan distribusi barang dan jasa akan lebih efisien, sehingga dapat mengurangi kesenjangan antarwilayah. "Ini merupakan langkah awal bagi Papua Tengah untuk berkembang, dan kami akan terus berupaya keras demi kepentingan rakyat," tutup Bernard.