Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, melakukan peninjauan terhadap kemajuan pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 1 yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Proyek ini, yang mengintegrasikan tanggul laut dengan polder, diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah banjir rob di wilayah Semarang Timur, khususnya di kawasan Kaligawe – Sayung. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Diana menekankan pentingnya menjaga kualitas konstruksi, ketepatan waktu, dan aspek estetika dalam pembangunan Tol Semarang – Demak Seksi 1. “Mohon untuk tetap memperhatikan aspek keindahan, tidak hanya pada jalan tol, tetapi juga pada area istirahat. Desain area istirahat harus mencakup landmark dengan pemandangan laut agar dapat menjadi ikon,” ujar Wamen Diana, seperti yang dilaporkan pada (12/11/2024). Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga, Rachman Arief Dienaputra, meminta kepada Kasatker dan para PPK Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak untuk lebih mempercepat progres agar target operasional tol ini dapat tercapai pada tahun 2027. Jalan Tol Semarang – Demak memiliki panjang total 26,95 km yang dibangun dalam dua seksi, yaitu Seksi 1 Kaligawe – Sayung sepanjang 10,64 km yang konstruksinya berada di atas tanggul laut, dan Seksi 2 ruas Sayung – Demak sepanjang 16,31 km yang sudah berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023. Pekerjaan konstruksi Seksi 1 Kaligawe – Sayung dilaksanakan dengan dukungan dari pemerintah melalui pinjaman CEXIM Bank. Saat ini, progres konstruksi telah mencapai 24,66% dan progres pembebasan lahan sebesar 88,15%. Lebih lanjut, pekerjaan Seksi 1 terbagi menjadi tiga paket kontraktual, yaitu Paket Pengembangan Jalan Tol Semarang-Demak 1A yang dikerjakan oleh Beijing Urban Construction Group (BUCG)-Hutama Karya (HK) JO, Paket Pengembangan Jalan Tol Semarang-Demak 1B yang dikerjakan oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC)-Wijaya Karya (WIKA)-Pembangunan Perumahan (PP) JO, serta Paket Pengembangan Jalan Tol Semarang-Demak 1C yang dikerjakan oleh Sinohydro-Adhi Karya JO. Pekerjaan Tol Semarang – Demak Seksi 1 mencakup peninggian Jembatan Kaligawe, jalan bebas hambatan yang ditinggikan, dan pile slab untuk paket 1A; pembangunan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp Terboyo, Jembatan Kali Babon dan Kali Sayung, serta area istirahat dan Gerbang Tol untuk paket 1B; serta pembangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), serta Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk paket 1C. Diharapkan seluruh konstruksi Tol Semarang – Demak Seksi 1 dapat diselesaikan pada awal tahun 2027. Wakil Menteri Diana juga melakukan peninjauan terhadap selesainya pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok Tahap II. Pekerjaan infrastruktur pengendalian banjir ini mencakup pembangunan dua kolam retensi, yaitu kolam retensi 1 seluas 12,02 hektare (Ha) yang dilengkapi dengan tiga pompa air dengan kapasitas masing-masing 500 liter/detik. Selanjutnya, kolam retensi 2 seluas 8,57 Ha juga dilengkapi dengan tiga pompa yang masing-masing memiliki kapasitas 500 liter/detik, saluran kolektor sepanjang 1.062 meter, dan tanggul laut sepanjang 2.120 meter. Pekerjaan sistem pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok Tahap II dilaksanakan Diana menyatakan bahwa dengan selesainya pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok Tahap II, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap banjir dan rob di wilayah Semarang yang mencakup area seluas 55 hektare serta sekitar 2.250 rumah penduduk. “Pada bulan November, Desember, dan Januari biasanya terjadi cuaca ekstrem. Saya meminta agar persiapan pompa air, kecepatan pompa air, dan elevasi kolam retensi dijaga dengan baik untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Selain itu, mohon juga untuk menyiapkan posko tim siaga di sini,” ungkap Diana. Dalam kesempatan tersebut, Diana didampingi oleh Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jalan Bebas Hambatan Wilan Oktavian, Direktur Pembangunan Jembatan Rakhman Taufik, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kuswara, serta Plt. Kepala Satker Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Janto Mangiri.