Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, berupaya untuk mempromosikan perkembangan sektor transportasi kereta api Indonesia di tingkat internasional dalam acara Global Rail Transport Infrastructure & Exhibition 2024 yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk memajukan sektor perkeretaapian di Indonesia. "Kereta api perlu berkolaborasi dengan pemerintah, karena pengembangan infrastruktur merupakan tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, kami sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan," ungkap Didiek kepada wartawan setelah membuka acara KAI Railway Cyclist Fest 2024 di Bandung, pada hari Sabtu (19/10/2024). Untuk meningkatkan reputasi dunia perkeretaapian nasional, pihaknya mengharapkan dukungan dari pemerintah dalam upaya elektrifikasi. "Sebagai contoh, elektrifikasi. Saat ini, sekitar 10% hingga 12% dari kereta yang kami operasikan telah menggunakan sistem elektrifikasi. Ini termasuk KRL di Jabodetabek, LRT Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta KRL yang beroperasi di Jogja dan Solo," jelasnya. Kami berharap program elektrifikasi di Bandung Raya dapat segera dilaksanakan. Meskipun sudah direncanakan, pelaksanaannya mengalami beberapa penundaan. Kami berharap program ini dapat dilaksanakan tahun ini, namun kemungkinan besar akan dilaksanakan tahun depan, ungkapnya. Ketika ditanya mengenai aktivasi jalur rel yang tidak beroperasi, seperti jalur Bandung-Ciwidey, Didiek menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah. "Itu akan ditentukan oleh pemerintah," tambahnya.