Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menginformasikan bahwa seluruh korban tanah longsor di lokasi tambang ilegal di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang berjumlah 25 orang, telah berhasil dievakuasi, di mana 12 di antaranya selamat. Deputi Operasi dan Latihan Basarnas, Edy Prakoso, menyampaikan di Jakarta pada hari Ahad bahwa dari total korban yang dievakuasi, 13 orang dinyatakan meninggal dunia dan 12 orang lainnya selamat. Menurut laporan dari Seksi Operasi Kantor SAR Padang, pada Ahad pukul 08.00 WIB, yang merupakan hari ketiga operasi, dua korban berhasil dievakuasi; seorang laki-laki bernama Zulmadinir dalam keadaan selamat dan Sugeng yang ditemukan meninggal dunia. Ia menambahkan bahwa para korban, baik yang selamat maupun yang meninggal, telah mendapatkan penanganan dari tim medis, termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Natsir. Basarnas akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, untuk menentukan kelanjutan operasi SAR yang dimulai pada hari Jumat (26/9). Basarnas, bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya, tetap menyiagakan personel dan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa tersebut untuk melapor kepada petugas di Posko Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.